Literature Segment Chapter 4: DRAMA BACA: Maniak Sains VS Maniak Bahasa By Deftan (Def Tanoshii)

Literature Segment Chapter 4: DRAMA BACA: Maniak Sains VS Maniak Bahasa By Deftan (Def Tanoshii)

Note: Drama Baca ini merupakan terusan Naskah Deftan, yang berjudul Surat Kapal: Surat Untuk Kakek, Literature Segment chapter 3, Klik di sini bagi yang belum membaca kisah sebelumnya. Dan seperti janjiku…

Drama singkat/Drama baca : Maniak Sains vs Maniak Bahasa
Ditulis oleh : Cerpenis-skenarionaris-linguis Dikta Noff.
Diimplementasikan dalam tokoh      : Aku,Ab dan Guru

Catatan : Beberapa adegan dalam drama mungkin lebih didramatisir oleh penulis, cerita dalam drama ini berdasar dari kisah nyata serta pengalaman yang dialami penulis.

illustrasi tokoh :

  • Tokoh 1, Aku: bocah SD kurang lebih berusia 9 tahun, dengan tinggi di atas rata- rata teman sebayanya.
  • Tokoh 2, Ab: bocah laki-laki-albino sejati sejak lahir, rambut agak gondrong sebahu dan tertata rapi halus dengan pomade usia belum genap 10 tahun, tinggi badan lebih pendek daripada tokoh aku.
  • Tokoh 3, Guru/pak Aydan : merupakan laki-laki muda cerdas yang enerjik

Cerita Dimulai :

Aku/penulis :“ Keren… laksana sihir!”  (menanggapi spontan, terpana melihat rekaman video yang disajikan pak Aydan dalam layar digital  lebar yang bening seperti kaca, berpadu dengan dinding kelas yang ber-cat putih)

(rekaman video panorama pantai-pantai, danau yang berpendar-memikat di malam hari, ada juga mata air di dalam gua yang memancarkan cahaya biru hingga hijau terang mengkilau.)

Ab/karib penulis : “Hanya orang-orang Mesopotamia era primitif  yang akan menamai fenomena ini dengan sebutan sihir!" (serunya)

“Tentu saja terdapat alasan ilmiah yang melandasinya, cck, cck!” ( Ab melanjutkan, berdecak dengan roman yang heran, gayanya selalu statis dan tetap dengan tangan menyilang di depan )

Pak Aydan/Guru : ”Baiklah ! kau yang akan menjelaskan asal-muasal, fenomena ini kepada teman-temanmu, Ab!“ (tertawa serak seraya mengacungkan spidol dengan raut menguji,antusias dan sedikit gelisah)

Ab/karib penulis: “ Hahahaha,” mudah saja!”  (Menjawab dengan kekehan sinis, hal ini selalu membuat dirinnya bersemangat, Ab maju ke depan berdiri ke tengah podium kelas)

(Lalu Ab melemparkan sebuah timer berbentuk potongan sandwich yang berdering setiap 8 detik kepada tokoh Aku dari jarak jauh)

(Bruk.. Suara dentuman yang lumayan keras)

(Tokoh Aku menabrak sebuah kursi saat mencoba menangkap benda itu lalu terjatuh, beberapa murid menoleh padanya, belum 5 detik ia duduk bahkan belum sempat berdiri dari tempat, benda itu mengeluarkan bunyi dering yang sangat nyaring seakan menabuh jantungnya bagai rebana, ia mencelos-kaget sementara para murid dan Pak Aydan jadi ikut berjengit-kaget dan senyum-senyum setelahnya  karena reaksinya)

(Ab tersenyum memperhatikannya.)

(Ia beranjak ke tempat duduknya, benda itu terasa empuk, di atasnya terdapat tulisan don’t eat! selai stroberi yang lumer dari slaim sebagai isiannya menunjukan angka-angka yang terus berjalan setiap detiknya ketika dicuil- dalam beberapa saat di bawah terpaan sinar matahari. Matanya refleks takjub ditambah heran mengamati benda itu)

(Kata Ab terdapat unsur kinetika yang bekerja di dalamnya.)

“Bioluminesensi atau disebut juga dengan biopendar adalah suatu emisi cahaya yang dihasilkan dari makhluk hidup akibat reaksi senyawa kimia tertentu, reaksinya sendiri bisa terjadi akibat perpaduan senyawa organik  enzim luciferase dan enzim luciferin(substart) yang bereaksi dengan unsur kimia Co2 /oksigen hasilnya adalah fenomena pendar tersebut meskipun dalam banyak proses lebih melibatkan enzim luciferin ketimbang luciferase”.(Ab menjelaskan dengan lancar meski fokus motoriknya terbagi, secara sistematis melakukan peregangan tubuh keci)

“ Makhluk hidup yang dapat menghasilkan biopendar ada bermacam – macam contohnya serangga seperti kunang-kunang, ada juga yang berasal dari jamur-bahkan spesies cacing tertentu, mikroorganisme dan ubur-ubur”.

“Salah satu bioluminesensi yang dihasilkan dari mikroorganisme berasal dari phytoplankton yang hidup pada bagian Zona Neritik fenomena ini biasanya terjadi di pulau Vaadhoo dijuluki juga sebagai pulau bintang, negara kepulauan Maladewa, yang berlokasi kira-kira 700 km di sebelah barat daya Sri Lanka.”

(seluruh mata di ruang kelas tertuju padanya, di tengah-tengah kagum dan heran.)

(Tak terkecuali Aku dan Pak Aydan, kebanyakan bahkan sangat serius memperhatikan dan fokus pada mulutnya yang berkomat-kamit mulus menjelaskan tanpa terbelit itu. Sebagian ada juga yang jadi gatal kepala sebisa mungkin berusaha mengolah penjelasan ilmiah itu.)

Aku/Penulis : “Bagaiman bisa kau menerangkan dan memperkirakan dengan seyakin itu ? (Bertanya dengan tangan di dagu dan dahi mengkerut, sengaja menunjukan roman yang seolah ragu berganti seringai senyum setelahnya)

Ab/karib penulis : “ ah…  hahaha”  (Ab menangkap maksud tersirat dari perkataan dan roman lawan bicara, lantas spontan terkekeh) kau ini memang sengaja memancingku untuk pamer ya?”

(aku/penulis memutar bola mata, sok mendengus sebal)

(Semuanya fokus pada Ab, tidak terganggu meskipun oleh dering nyaring benda -Sandwich itu. Dan setiap kali benda itu berdering Ab pun mengganti gerakan peregangannya)

Ab/karib penulis :” yaa, sayangnya dulu aku memang pernah terbang langsung ke pulau itu” (Ab mendadak mengubah nada bicara-ekspresinya menjadi sok merendah)

“Sekitar 3 tahun yang lalu, adalah kenangan yang paling membekas di kepalaku, kakekku yang seorang pakar hidrobiologi mengajakku ke sana, tepat perayaan saat aku memasuki sekolah dasar, beliau menjelaskan dan bercerita mengenai semuanya secara detail di bawah kanopi langit hitam yang gemerlap, kami mengarungi perairan gemerlap tersebut dengan perahu dayung, sensasi semilir angin yang bertiup dari arah barat membuai rambutku, itu.. takkan mudah dilupakan .” (roman Ab bertransformasi menjadi senyuman sendu)

(Benda-Sandwich itu telah berhenti berdering.)
(Sekejap, semua orang di kelas semakin terperanjat dan bertambah antusias)

Ab/karib penulis : “saat usiaku 5 tahun kami juga pernah menjelajahi kedalaman dan keanggunan pesisir pasifik, perairan pasifik sebelah utara dekat dan berbatasan langsung dengan Alaska dan juga Hawaii menaiki kapsul selam berkapasitas 3…? (Ab ragu-ragu, kepalanya ditelengkan mencoba mengingat) bukan, keliru !, itu kapasitas kapal selam hanya untuk berdua saja, tapi waktu itu aku memang dipangku oleh beliau.” (Ab tertawa bernostalgia)

“Setelah memasuki Zona Oseanik, bagian Batipelagik pada kedalaman kurang lebih 1000 hingga 4000 m dibawah permukaan laut disitulah pertama kalinya aku menyaksikan dengan mata kepalaku fenomena sains menabjubkan itu” (mata Ab penuh binar, seakan ia benar-benar bisa kembali pada kejadian 5 tahun silam itu) emisi cahaya hijau terang kebiruan dari ubur-ubur kristal, pendar-pendar tersebut dihasilkan dari reaksi percampuran protein-protein.” 

(Beliau menyebut nama animalia ini Aequorea Victoria sesuai nama genusnya Aequorea, itu adalah sebutan binomial yang pertama kali kudengar sekaligus animalia dari kelas hydrozoa yang pertama kali kulihat. (Ab sedikit melakukan gerakan peregangan lengan dan bahu)

(Semua orang bertepuk tangan atas kisah petualangannya.)
(Tokoh Aku turut bertepuk tangan memberi senyum seringai, tak menaruh heran.)

Aku/penulis : “apa frasa itu berasal dari latin?”  (bertanya dengan penasaran)

Ab/Karib penulis Ya, betul kau tak meleset semili-meter pun, dalam taxonomy, Bionomial nomenclature atau memang didefinsikan juga sebagai suatu sistem formal untuk penamaan sebuah spesies makhluk hidup yang pada umumnya  memang menggunakan tata-kebahasaan latin.”

(Pak Aydan memasang raut bangga, Semua orang memang selalu berhasil dibuat terkesima oleh keluasan ilmu pengetahuan Ab, bocah kelas 3 SD yang berusia belum genap 10 tahun itu)

“Bukannya bermaksud  pamer, sih (dengan raut sok merendah yang mulai sinis) , pasalnya ada salah satu rekan kakekku yang mengaku berasal dari Jerman mengeja namaku dengan salah, (gelagatnya terasa semakin mengejek) ia memanggilku dengan sebutan ‘Iana’  seperti perempuan , itu sejuta kuadrat melenceng padahal aku masih termasuk genus maskulin dan namaku Yana, Adnyana Nur Abra bukan I- (dialog terpotong)

Aku/penulis “pernyataanmu itu seperkian detik saja bisa langsung memerahkan pipimu, pak!” (dengan gemas tiba-tiba bangkit mendebat lawan bicara , tangan disilangkan di depan dada menghampiri Ab)

Ab/Karib penulis“Hah..?” (Ab berpikir sebentar, keningnya mengkerut, masih belum setuju)

Aku/penulis : “kejadiannya akan sama seperti seandainya kau memelesetkan fakta bahwa Einstein bukan orang kelahiran jerman” (dengan sengaja, selalu,mulai berbicara memakai ungkapan yang sulit dicerna secara langsung  bagi kebanyakan orang yang belum terbiasa meladeninya)

(Seisi ruangan hening, hanya menanggapi dengan kerutan alis. Muka mereka jadi agak gusar)
(Ab tercekik menelan ungkapan paradoksnya, romannya abu-abu.)

Ab/Karib penulis : (menghela napas lalu terkekeh) “ya.. kau bisa langsung to the point saja, Nak !” (sambil mengusap wajahnya)

Aku/penulis : (Dengan senang hati menjelaskan) “Penutur asli Bahasa tersebut menyebut huruf  ‘ Y’  dengan Ypsilon cara pelafalannya memang menggunakan bunyi ‘I’ ,sebagai contoh “Ysabelle” maka dibaca Isabelle” (memperagakan dengan jari seolah-olah seperti menulis)

Hah…?!!!! ,benarkah ?! ” (semuanya serentak terperanjat)    

(Tokoh  Aku mengangguk mantap)

“Ya…., kurasa nasibku memang bukanlah terlahir sebagai master yang menguasai hampir 10 Bahasa Asing”  (nada bicaranya agak tercekat, meskipun begitu ia tetap tersenyum mengakui kelemahannya, mengangguk bangga pada karib dekatnya itu)

(Semua orang sesaat saling berpandangan, namun, mereka serentak tertawa terhibur. dalam benak mereka berpikir bahwa ternyata seorang Ab pun bisa salah juga)

Ab/karib penulis : “ Masen-masen”  (menggumamkan kata dalam Bahasa asing sambil melakukan gerakan serupa Ojigi /membungkukkan badan dalam adat jepang)

Aku/penulis : “ Itu ´すみません‘ Su- mi – ma- sen(ng)(V)  bukan ませんません’ Ma-sen-ma-sen (X)”  artinya maaf,”
                                                   
(Menjelaskan sambil menulis di papan tulis- kemudian merangkul gemas lawan bicara secara mendadak)

(Salah satu siswa bersorak) “ Woi.. dia salah lagi!”

(semua orang terlonjak, beberapa detik kemudian, tawa mereka membahana ke seisi kelas mereka terhibur.)

Ab/karib penulis : Kau...Jangan begitu! lepaskan aku !,”  aku lebih tua 6 bulan darimu !”  (Ab memberontak mencoba melepaskan diri)

(Pak Aydan tersenyum menghampiri tokoh Aku dan Ab.)

Pak Aydan/Guru : “Kalian,  Maniak Sains dan Maniak Bahasa seperti prinsip Yin dan Yang suatu sifat yang saling berlawanan di dunia ini, namun, ada untuk saling melengkapi dan membangun satu sama lain.” (Pak Aydan berpidato menghentikan kegaduhan)

“Ilmu pengetahuan tentang seluruh alam semesta ini takkan mungkin bisa tersalurkan dan diceritakan, tumbuh dan menyebar tanpa adanya Bahasa begitu pula sebaliknya Bahasa tercipta karena lahirnya orang-orang pemikir, tepatnya adalah orang-orang yang mau berpikir, yang terus mengembangkannya menjadi disiplin ilmu baru” . Aswad Ad-Duali, J.R.R Tolkien, Raja Ali Haji adalah salah tiga tokoh yang berkontribusi dalam bidang tersebut.” (Pak Aydan menepuk pundak Ab dan tokoh Aku)

(Salah satu murid perempuan bersorak) “mereka bertiga adalah idola Dikta dan kami semua !” 

“Intinnya! Tidak peduli lagi seberapa besar celah kekurangan dan kelemahan kalian,” kalian harus bangga dan berpegang teguh untuk selalu mengembangkan potensi kalian dan berjuang membangun negara!” (Pak Aydan dengan penuh binar dan harapan di matanya, berhasil memacu dan membakar semangat semua muridnya)

“Kalian harus bersinar dan mulai berani mengepakkan sayap !”

(Dering bel pergantian kelas menggema bersamaan sorak semangat dan tekad dari murid-murid serentak.) “Yo!!!”

                                                            ~Tamat~


Demikianlah suguhan drama singkat karya Sang cerpenis-skenarionaris-linguis, Dikta Noff.
Oh, ya Kau boleh menyampaikan kritik dan saran mengenai karyaku di balasan surat selanjutnya kakek 😊

---------------------------

If you like this story and want to support me, you can trakteer me in the link below 👇

[1] Mesopotamia (dari bahasa Yunani Kuno: Μεσοποταμία: tanah di antara sungai-sungai; bahasa Arab: بلاد الرافدين (bilād al-rāfidayn); bahasa Suryani: ܒܝܬ ܢܗܪܝܢ (Beth Nahrain): "tanah dari sungai-sungai" terletak di antara dua sungai besar, Efrat dan Tigris. Daerah yang kini menjadi Republik Irak itu pada zaman dahulu disebut Mesopotamia, yang dalam bahasa Yunani berarti "(daerah) di antara sungai-sungai".
Mesopotamia - Wikipedia

[2] Nama fitoplankton diambil dari istilah Yunani, phyton atau "tanaman" dan πλαγκτος ("planktos"), berarti "pengembara" atau "penghanyut".[1] Sebagian besar fitoplankton berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi, ketika berada dalam jumlah yang besar, mereka dapat tampak sebagai warna hijau di air karena mereka mengandung klorofil dalam sel-selnya (walaupun warna sebenarnya dapat bervariasi untuk setiap spesies fitoplankton karena kandungan klorofil yang berbeda beda atau memiliki tambahan pigmen seperti phycobiliprotein).
Fitoplankton - Wikipedia

Advice From Deftan,  meskipun drama baca ini hanyalah fiksi, tetapi kita dapat menarik moral dari kisah ini. Turunkan ego, kita ada bukan hanya untuk bersaing, membuktikan siapa yang lebih baik, lebih hebat atau lebih pintar, tetapi lebih dari itu untuk saling berkontribusi, dalam bidang apapun yang nanti akan kalian geluti untuk mencapai tujuan yang sama. Yaitu kehidupan kita, dan Indoesia yang lebih baik. Stay Love and Peace, untuk kalian semua.  Drama baca ini cuma penyemangat, bagi kalian yang sedang menghadapi the real kehidupan. Jadi keinget Quotesnya J.R.R Tolkien, salah satu penulis favorit aku. "terkadang manusia terkecil sekalipun, mampu mengubah dunia". Jadi, tetap semangat... jangan insecure, percaya pada diri kalian sendiri dan semua harapan, cita-cita kalian pasti akan tercapai. Siapa pun kalian, apa pun pekerjaan kalian, sekecil apa pun kalian, selemah apa pun kalian, tetap selalu dibutuhkan untuk negara ini, terutama bagi orang-orang di sekitar kalian. Semuanya memiliki peran masing-masing, jadi ayo maksimalkan peran kalian. lalu dibawah ini aku akan menjelaskan beberapa Fakta Unik dari Tokoh-Tokoh Kali Ini....

Bonus :

1. Tokoh Dikta
memiliki Nama Lengkap Dikta Noffin, meskipun dikagumi dan dinilai sebagai Jenius-Bahasa oleh teman-teman dan kebanyakan gurunya, karena pengetahuannya dan mampu menguasai, hingga lancar berkomunikasi hampir dengan 10 bahasa yang berbeda dalam usia muda, serta beberapa bahasa kuno lainnya. Tapi ia memiliki kelemahan yang sangat menonjol di antara teman-temannya, yaitu gangguan memori Jangka Pendek/ Dory Syndrome dan dalam perhitungan Matematika. Kelemahannya ini, menuntutnya untuk selalu menulis dan mencatat apa saja hal yang telah ia lakukan, dan dilaluinya setiap hari. Sementara Ab adalah lawan dari Dikta.

2. Dikta dan Ab
meskipun mereka memiliki passion dan ketertarikan yang berbeda. Tetapi mereka adalah karib dekat, dan sangat lengket. Pernah, dikisahkan suatu malam Ab, menginap di rumah Dikta dan menonton Film Star-Wars yang baru di remake dan diluncurkan kembali pada tahun tersebut, meskipun mereka berdua disibukkan oleh kesibukan dan ketertarikan yang berbeda. Ab sibuk mengamati film, dan benar-benar serius menganalisis cara kerja radar-radar di pesawat ruang angkasa yang ada dalam film tersebut, dan bagaimana fungsinya jika seandainya diterapkan dalam kehidupan nyata. kemudian ia mulai mengomel dan mengoceh ketika ia mulai mendapati celah kesalahan dalam film tersebut. Sedangkan Dikta sibuk menghafal nama-nama dari setiap karakter dalam film tersebut, lalu membuat permainan kata dengannya. 

Contoh Illustrasi Dikta & Ab

3. Tokoh Ab anak pertama N.R Tedvia? 
Jadi begini ceritanya.... klik disini, kalau kalian belum paham siapa itu TedviaAb memiliki nama lengkap Adnyana Nur Abra, sedangkan Tedvia memiliki nama lengkap Tedvia Nur  Roselie, setelah kisah yang disebutkan dalam Karma, Tedvia memutuskan untuk mengejar mimpinya, ia melanjutkan pendidikan di fakultas perfilman dan bekerja sebagai penulis skenario di berbagai proyek film. Suaminya bernama Dwingga Abra Dintara yang merupakan pembisnis dari salah satu brand ternama, dan perusahaannya kerap kali menyeponsori berbagai penelitian.

4. Tokoh Ab mewarisi kejeniusan Kaum Ageless, leluhur Tedvia.
    Penggambaran tokoh Ab, yang albino memiliki kulit pucat dan rambut putih keperakkan, merupakan anugerah dan kutukan bagi tokoh Ab dan Tedvia. Karena hal tersebut, Ab kerap kali mengalami bulying oleh teman sebayanya, semasa TK. Tedvia, yang merasa khawatir pernah membujuk putranya berkali-kali agar mau suntik pigmen, agar menciptakan sel pigmen melanin, atau warna kulit di tubuh putranya. Sehingga ia juga tidak akan terlalu kepanasan lagi apa bila di luar ruangan. Tetapi hal itu ditolak tegas oleh Ab, ia berpendapat bahwa ia tidak mau mengubah penampilan atau fisiknya hanya karena cemooh teman-temannya, ia menegaskan bahwa teman-temannya membulinya karena kelewat bodoh dan mereka tidak mampu menghargai perbedaan, karena keangkuhan mereka, mereka bahkan tega menghinanya dan itu sama saja menghina ciptaan tuhan "bukankah tuhan telah menciptakan kita sebaik-baiknya? bukankah akan jauh lebih banyak orang-orang  yang menerimaku apa adanya?" kalian semua?" pertanyaan Retoris itu akhirnya membungkam Tedvia. 

5. Tokoh Ab mempunyai adik perempuan
Ab mempunyai adik perempuan bernama Tara yang lebih muda 3 tahun. Tara memiliki penampilan yang berbeda dengan Ab, rambutnya sehitam Tedvia, ibunya dan memiliki ketertarikan yang sama dengan ibunya. Sifatnya juga penberani seperti ibunya. Ia bahkan pernah melindungi Ab ketika sedang dibuly.